Monday, February 13, 2012

Wajahmu Itu Manis Sekali.. :)

Buat Saudariku

yang dirahmati oleh Allah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ukhti yang baik,

Kecantikan adalah anugerah. Senyum manis adalah berkah. Sungguh karunia dari Allah bahwa wanita diciptakan memiliki kecantikan yang sangat mempesona. Dan kecantikan itulah yang akan menjadi jalannya menuju surga, jika ia mampu membarenginya dengan akhlaq yang mulia.

Rasulullah menjelaskan bahwa di antara fitrah lelaki adalah menyukai kecantikan wanita. Bahkan ‘Aisyah yang merupakan salah seorang shahabiyah paling pandai di masa itu, terkenal pula karena kecantikannya. Rasulullah menjulukinya Humaira`: Gadis yang pipinya merona merah.


Dan karena kecantikannya itu, wanita dapat mengumpulkan pahala yang sebesar-besarnya dari Allah. Caranya? Bersyukurlah atas nikmat yang Allah berikan itu dan pandailah menjaga diri. Rasulullah mengajarkan cara bersyukur itu dengan membiasakan diri membaca do’a tatkala bercermin:

اللَّهُمَّ كّمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

Yang maknanya, “Ya Allah… Sebagaimana Engkau telah mengelokkan parasku, elokkan pulalah akhlaqku…”


Ukhti yang dijaga oleh Allah…

Tak ada yang salah dengan kecantikan, karena, seperti kata pepatah, kecantikan bukanlah suatu dosa. Tapi sungguh itu tak berarti bahwa setiap wajah yang cantik berhak dijadikan barang tontonan. Kaum pria sangat bersedih karena sekarang ini banyak di antara kawan-kawan Ukhti yang gemar memajang wajah cantik mereka di profil Facebook. Juga di blog-blog yang katanya peribadi, tapi nyatanya dapat diakses oleh siapapun.

Ini adalah satu hal yang sangat marak belakangan ini. Satu hal yang dianggap lumrah, sehingga para gadis berjilbab itu memasang pose-pose mereka di foto-foto yang kian hari kian bertambah jumlahnya. Seakan nama saja sudah tidak cukup.

Mohon Ukhti tanyakan pada mereka, apa sesungguhnya tujuan mereka memajang foto tersebut di tempat-tempat publik? Yakni foto dengan gaya yang menggoda serta senyum yang memikat!

Jika tujuan berjilbab itu adalah agar menutupi aurat dan terhindar dari pandangan-pandangan jahat, apakah itu pula yang menjadi tujuan mereka saat bergaya di depan kamera dan memamerkannya pada setiap orang?

Jika berjilbab itu tujuannya adalah mencari ridho Allah, apakah tujuan memperlihatkan foto-foto itupun adalah ridho Allah? Apakah betul Allah akan ridho pada wanita yang melakukan hal itu?



Ukhti yang baik,

kaum pria sangat bersedih menghadapi fenomena ini. Mengapa? Karena mungkin saja di antara gadis-gadis yang fotonya tersebar di seantero jagad ini adalah istri atau calon istri merekai. Apakah mereka tidak tahu bahwa foto mereka tersimpan dalam komputer puluhan, ratusan atau bahkan mungkin jutaan pria lain yang tidak berhak? Yang mungkin saja dijadikan sarana oleh para pendosa sebagai ajang bermaksiat? Apakah mereka mengijinkan pria-pria selain suami mereka itu menyimpan foto-foto tersebut?

Ukhti,

kaum pria sangat bersedih mendapati semua ini. Mengapa? Karena mungkin saja di antara foto yang tersebar luas itu adalah ibu atau calon ibu , yang seharusnya menunjukkan caranya menjaga diri, bukan dengan menunjukkan hal-hal yang seharusnya disembunyikan…

kaum pria sangat bersedih menyaksikan semua ini. Mengapa? Karena mungkin saja di antara foto yang tersebar luas itu adalah guru atau calon guru, yang seharusnya mendidik dan mengajarkan Al Qur’an serta akhlaqul karimah.

Apakah semua ini akan dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian? Tanpa ada seorangpun yang berani menegur serta mengingatkannya, memberitahukan bahwa itu adalah sebuah kesalahan? Atau harus menunggu tangan-tangan jahat memanfaatkannya untuk merusak harga diri dan menyebarkan aib yang seharusnya ditutup rapat-rapat?

Ukhti yang baik…

Jazakillah khairan… Terima kasih banyak karena Ukhti tetap pandai menjaga diri dari sekecil apapun celah-celah kealpaan. Tapi tolong sampaikan pula pada kawan-kawan Ukhti, agar merekapun mengikuti jejak ukhti dengan menghapus foto-foto mereka dari Facebook dan blog-blog mereka. Sampaikanlah pada mereka agar menahan diri dari keinginan menunjukkan eksistensi diri di hadapan pria yang tidak berhak.

Jika mereka ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka cantik, cukuplah tunjukkan pada suami mereka saja. Atau orang tua dan anak-anak mereka saja. Karena Allah Maha Tahu segala sesuatu. Jika mereka membutuhkan sanjungan atas kecantikan yang telah dianugerahkan Allah pada mereka, biarlah Allah saja yang menyanjungnya, dengan balasan berlipat-lipat ganda di hari akhirat kelak.

Dan jika mereka ingin kecantikan mereka dikagumi, biarkanlah suami mereka saja yang mengagumi, lalu memberikannya sejuta hadiah cinta yang tidak akan pernah ada bandingnya…

Sementara kaum pria yang tidak atau belum berhak atas itu semua, biarlah asyik masyuk tenggelam dalam do’a, agar dianugerahi istri yang cantik dan shalehah, ibu yang baik dan bersahaja, guru yang taat dan menjaga martabatnya…

Agar Allah mengumpulkan kita kelak di surgaNya. Meraih ridho dan ampunanNya serta dihindarkan dari adzab neraka…

Atas perhatian dari Ukhti, saya ucapkan jazakillah khairal jaza…

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Salam Hormat,



* Msg dari seorang ukhti untuk diriku, Terima kasih ukhti :)

Sunday, February 12, 2012

Wahai Sayang Yang Bukan Sayang Ku..

Teman.. Pernahkah kamu merasa satu ketika, kamu ditemukan dengan seseorang yang benar-benar satu kepala denganmu, sehingga kamu merasa dia sebagai teman sejiwamu, tapi kamu harus merasakan penderitaan yang teramat sangat kerana bagaimanapun ‘dia bukan untukmu?

Teman.. Pernahkah kamu ingin menangis sekuatnya dan membiarkan seluruh dunia mengetahui betapa dalamnya luka di hatimu ketika ‘dia yang bukan untukmu’ bagaimanapun juga tak akan boleh kamu lenyapkan dari hati dan fikiranmu?

Teman.. Pernahkah kamu ingin berteriak melepas semua beban dari hatimu namun ‘dia yang bukan untukmu’ itu berada semakin kuat dalam hatimu?

Teman.. Pernahkah kamu begitu merindukannya, bahkan dalam tidurmu kamu masih dan tetap merindukannya walaupun hampir setiap hari kau tahu kamu boleh berjumpa dengan ‘dia yang bukan untukmu’ itu?

Teman.. Pernahkah kamu terus dan terus berusaha untuk menjaga hatimu dan mengisi relung jiwamu dengan terus ‘taqarrub Ilallah’ kerana walaupun kamu sedar bahawa semua ini telah digariskan oleh Allah Tuhan Sekalian Alam sebagai ujian bagimu, kerana Dia teramat menyayangimu?

Untukmu ‘sayang yang bukan sayangku’, saat aku tengah bergelut untuk lebih kaffah memasuki dan menjalankan ajaran agamaku, saat aku berusaha menyalakan kembali ghirah ke-Islamanku yang sempat redup..

Kamu datang padaku membawa kesejukan, membawa semangat perjuangan untukku sehingga kebimbangan tak lagi menyerang dan perlahan menyingkir dariku.

Wahai ‘sayang yang bukan sayangku’, namun mengapa kamu datang di saat yang tidak tepat? Tidak tepat bagiku, atau bahkan mungkin juga tidak tepat bagimu.

Wahai ‘sayang yang bukan sayangku’, mengapa kamu datang tiba-tiba dalam hidupku tanpa sempat aku berlari untuk menghindari dan menjauhimu?

Tanpa sempat aku mendirikan tembok yang kukuh sehingga kamu tak akan boleh memasuki hidupku?

Wahai ‘sayang yang bukan sayangku’, aku sedar betapa dirimu tak boleh ku salahkan begitu sahaja. Bahkan aku selalu berhusnuzhan terhadapmu, kerana aku yakin kamu pun mungkin tak menyedari bahawa dirimulah penyebab semua ini.

Wahai ‘sayang yang bukan sayangku’ sebenarnya ingin ku tanyakan kepadamu banyak pertanyaan yang tak boleh ku temukan jawabnya, kerana hanya dirimu yang tahu jawapannya.

Ya Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani..

Ya Allah Ya Aliim, sesungguhnya ENGKAU Maha Mengetahui.
Ya Allah, sesungguhnya hanya ENGKAU lah tempat kami bergantung.
Ya Allah, sesungguhnya ENGKAU Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah, sesungguhnya ENGKAU Maha Urus semua urusan makhluk.
Ya Allah, sesungguhnya ENGKAU Maha Mencintai dan Memelihara.
Ya Allah Ya Ghaffaar, sesungguhnya ENGKAU Maha Pengampun.

Betapa ku memohonkan kepada-Mu..

Bila rasa yang pernah ada padaku untuk ‘sayang yang bukan sayangku’ adalah hal yang salah dan tidak Engkau redhai, ampunilah aku. Hamba-Mu yang berlumuran dosa ini.

Semoga Engkau pertemukanku dengan si dia yang lebih sesuai dengan diriku. :)



* Sumber: Pakar Cinta


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...